SELAMAT DATANG DI KARYAKU MILIKKU

KUMPULAN PUISI-PUISI BERBASIS PANTUN

Jumat, 28 Juni 2013

Puisi KM62 KELULUSAN


KELULUSAN
Karya : Dewi Tamaya

Warna bibir tersenyum
Lambang kemenangan
Setelah Letih keringat kuminum
Susah, payah, jatuh kumakan

Sorak hujanpun ikut hadir
Meriahkan lukisan pagi
Aroma bunga dipinggir
Bersautan sambil menari

Bergaung tangis tersedu
Air mata antri bergulir
Saling bergenggam haru
Saat Kelulusan mengalir

Rasanya ini sangat cepat
Kita tiba diujung perpisahan
Rasanya ini sangat sepat
Kita tuk hadapi dan lakukan

Berlembar waktu terlewati
Manis, pahit bercampuran
Terkubur dalam satu peti
Tumbuh harum menjadi kenangan

Tumpukan buku berbaris
Mereka sendiri kesepian
Dulu selalu kumakan habis
Sebagai permadani menuju impian

Lulus, buah dari gigih
Pisah, ujung dari jumpa
Ditaburi air rasa sedih
Kenangan jangan dilupa

Hari ini Kelulusan terbina
Saatnya arungi lembar baru
Karena tepat didepan sana
Kesuksesan sudah menunggu

Senin, 10 Juni 2013

Puisi KM61 SEMUA TANTANGAN, PASTI KULEWATI


Semua Tantangan, Pasti Kulewati
KARYA : DEWI TAMAYA
Senja dini hari berkabut
Jalan raya sepi berdering
Tak ada lampu bersambut
Daun dipohon berbising

Dua roda menopangku
Berputar sesuai hendak
Antarku ketempat dituju
Walau jalannya tersedak

Diatas masih ada bintang
Masih lama pagi merajut
Suara ribut berang–berang
Berdirikan bulu-bulu takut

Lama sekali ayam berkokok
Buat was – was hati ini
Rimbun hutan membentrok
Kulewati penuh berani

Jembatan lapuk diatas ngarai
Bergoyang-goyang menggoda
Kiri kekanan, kanan kekiri
Berusaha alihkan arah roda

Lewati tanah berlumpur
Untuk meraih cerahnya pagi
Walau  lumpur menyembur
Tak bisa nodai niat suci

Tibalah aku ditempat imipan
Setelah badai mengganggu
Kulewati semua tantangan
Hingga nafas tersisa satu

Selasa, 04 Juni 2013

Puisi KM60 SEPENGGAL PURNAMA

SEPENGGAL PURNAMA

Karya : Dewi Tamaya


Digelapnya malam
Tak ada intipan titik sinar
Bentang langit hitam
Bintangpun enggan berbinar

       Mungkinkah ini mendung
       Kilat sudah mulai berbaris
       Duniapun terlihat murung
       Sepertinya akan menangis

Kejanggalanpun tiba
Sesuatu yang aneh
Jatuh tepat dimata
Buat pikiranku leleh

       Sepenggalan Purnama
       Purnama utuh terbelah
       Wujud aneh rupanya
       Bulat jadi setengah

Ternyata purnama itu
Yang telah halangi
Hujan turun dia halau
Untuk damai terbagi

       Kutarik bulu ditangan
       Pastikan ini bukan mimpi
       Ini bukan bayangan
       Sungguh ini hal pasti

Terima kasih Purnama
Tlah jadi penerang
Diantara gelap dunia
Dari suram, jadi riang

       Sesungguhnya dia utuh
       Hanya awan sembunyikannya
       Tapi senyum tetap  berlabuh
       Dibayang semu suara