SELAMAT DATANG DI KARYAKU MILIKKU

KUMPULAN PUISI-PUISI BERBASIS PANTUN

Rabu, 14 November 2012

Puisi KM43 ALUR KEMENANGAN

ALUR KEMENANGAN
Karya : Dewi Tamaya Cleisha

Merenung masa pertarungan
Saat jatuh, sakit tak ringan
Walau sempat rintangan
Ledak marah jadi tak segan

Keringat tak henti lumuri
Lelah seperti duri-duri
Sakit tak kunjung lari
Patah asa sering hampiri

Disini teman jadi kawan
Musuh karna tak sekawan
Susah sewadah dicawan
Hingga langit tak berawan

Tak adil kini silir bertamu
Tak imbang kian menjamu
Kecewa menjemu-jemu
Karna tajam tusuk semu

Kini lihat aku ! Lihatlah 
Kayuhanku tak salah
Disini gapai hasil galah
Harta karun tlah kubelah

Tangisan pecah meluap
Saat kemenangan dekap
Bangga manis terkecap
Saat hasil mengasap

Tak akan bisa dibayar
Walau sekapal uang layar
Sepadat emas menggebyar
Tak mungkin membuyar

Badai haru tak henti selesai
Tornadonya putar tak usai
Hambur ucap selamat bingkai
Buahnya jatuh merangkai

Tlah kuarungi badai liku
Tlah kulewati krikil paku
Tuk capai sang bangku
Tuk gelar impi memangku

Masih terhirup aroma riang
Sulit, tuk  jauh menghilang
Masih kilaunya mengunang
Sampai mati kan dikenang

Tapi waktu belum henti
Perang kan terus berganti
Siapkan benih anti mati
Piala kedua telah menanti





Puisi KM42 CINTA ABADI

CINTA ABADI
Karya : Dewi Tamaya Cleisha

( Pesanan : Adi Sylvia )

Vas tumbuh berbunga
Intan terang sinarnya
Amboi berlapis warna
Hari ini kami meraya

     Inilah waktu cinta kita
     Lamanya warnai dunia
     Masanya terus berjaya
     Api cinta trus membara

Nyanyian sederhana
Alunkan hari bahagia
Nyanyian sederhana
Namun indah berharga

     Impikan terus bersama
     Vas ini jadi saksi kita
     Ejaan kata-kata cinta
     Rayakan hari bahagia

Seandainya kita bisa
Aku dan kamu cipta
Rasa abadi senyawa
Yang cinta selamanya

Sabtu, 10 November 2012

Puisi KM41 AKULAH DIRIKU

 AKULAH DIRIKU
Karya : DEWI TAMAYA CLEISHA


Hay, semua orang
Apa kalian bilang
Kalian kata girang
Inginnya aku hilang
   
   Benci bila aku ada
   Jijik bila aku tawa
   Resah jika kubahagia
   Senang jikaku lara

Kalian risihkan tingkahku
Katanya bikin malu
Katanya mirip benalu
Muka banyak bak dadu

   Aku bukan parah itu
   Tak seperti kalian tahu
   Tak seperti kalian mau
   Aku bukan orang batu

Aku? Akulah diriku
Tak bisa jadi kamu
Kamu tak bisa jadiku
Jadi tak usa memisu

   Bukan niat buru musuh
   Atau malah tanam ricuh
   Lalu membuat air keruh
   Dan sikeruh itu kubasuh

Kalian iri meruntai
Anggapku samurai
Bahaya mengintai
Selalu membantai

   Aku memang begini
   Muka ini tuhan takdiri
   Aneh memang huni
   Dan aku masih dini

Tuhan sang penakhluk
Gugurkan nasib buruk
Hujankan untuknya bujuk
Sampainya mengangguk

   Bahwa inilah wujud sangku
   Sungguh sungguh ini aku
   Jangan kalian belenggu
   Demi masa AKULAH DIRIKU
   
   
 
 

Puisi KM40 TANGISAN SANG MATA

TANGISAN SANG MATA
Karya : DEWI TAMAYA CLEISHA



Mata jendela alam dunia
Pintu surga masuk cahaya
Kuas hidup terang warna
Kursih lungguh sang raja

   Mata meroda hidup
   Cahaya dalam ridup
   Sinar kedip tak kedap
   Tak adanya tak sedap

Lantas bagaimana mataku
Dia buram membeku
Berbayang bayang kaku
Susah berjalan dititik satu

   Ibarat jembatan gantung
   Dia tak sanggup imbang
   Padahal bayak merintang
   Menahan sakit panjang

Tuhan ..    ... Dengarkan
Mengapa tega kau jatuhkan
Pada mataku kau kutukkan
Mengapa bukan yang lain

   Rasa marah melindu
   Hanyut tinggi dihatiku
   Sesakkan batin rindu
   Akan sinar itu melalu

Kapan madu manis dimata
Guliran waktu yang bisa lama
Kutunggu surga jatuh dimata
Percaya, dan selalu percaya
 


   

  

Puisi KM39 SYAIR UNTUK PAHLAWAN

SYAIR UNTUK PAHLAWAN
Karya : DEWI TAMAYA CLEISHA


API TAK HENTI MENYALA
DITENGAH GELAP BANGSA
DISUDUT BANJIR NELANGSA
DIAKHIR DUKA UJUNG RAGA

        TLAH LEWAT WAKTU DARAH
        DARAH API TERANG MERAH
        TOMBAK MAUT MEMANAH
        TEMBUS RAGA TANPA SALAH

TLAH USAI PERANG GUSAR
PERANG DARAH BERPUTAR
OLEH PRAJURIT YANG KEKAR
DEMI MERAH PUTIH BERKIBAR

        BERJUANG TANPA UPAH
        UNTUK KAYU TAK PATAH
        AGAR TAK UBAH SAMPAH
        DENGAN API MENYUMPAH

SAKIT DATANG TANPA SALAM
MATI TAK PANDANG MALAM
TUMPAHAN DARAH MENYELAM
BENIH DUKA SUBUR TERTANAM

        SEMUA INI UNTUK TANAH AIR
        TAK TAHU BERAPA DARAH BANJIR
        BERAPA LAMA WAKTU BERGULIR
        DEMI SUARA MERDEKA MENGALIR

PAHLAWAN TAKKAN PADAM
PAHLAWAN TAKKAN KELAM
WALAU JASATNYA TERPENDAM
MASANYA SUDAH MERAM
TAPI APINYA TAK BISA PADAM

        KUKENANG KAU PAHLAWAN
        TANPAMU LANGIT TAK AWAN
        MATAHARI TERMAKAN BULAN
        SIANG CERAH KEGELAPAN

AKAN KUKOBARKAN API
API PAHLAWAN ABADI
DIZAMAN BARU BERDURI
DEMI INDONESIA TAK MATI

        10 NOVEMBER JADI SAKSI BISU
        HARI PAHLAWAN MENGABDI DULU
        KINI AIR MATA MENETES HARU
        RAYAKAN HARI BUNGA JADIMU







    
      

Kamis, 01 November 2012

Puisi KM38 3H ( HARMONI HARAPAN HATI )

3H ( HARMONI HARAPAN HATI )
KARYA : DEWI TAMAYA CLEISHA


Awal kali kulihat dikau
Hatiku jatuh tak risau
Menghapus hati kemarau
Akibat termusim galau
    Aku tahu cinta tlah sembunyi
    Didasar hati yang sunyi
    Loncengnya keras berbunyi
    Pertama riang hati bernyanyi
Kucoba tuk mencuri hati
Hati suci putih merpati
Terbang jauh kelubuk hati
Tak akan gugur menjati 

    Kutepukkan tangan cintaku
    Kepadamu tanpa ragu meliku
    Tuk regut balas tepuk mengaku
    Karna cintanya tlah memaku
 
Tapi tanganku menggantung
Dan dia tak juga menolong 
Dan aku takut terguling
Karna berat cinta tak imbang

    Tak mau parkir tuk menyerah
    Terus melompat tinggi tak jerah
    Tuk gapai balas tepuk arah
    Yang kunanti menghujan curah

Hingga lompatku terjatuh
Tetap kau membatu acuh
Tapi peduli hatiku mericuh
Tetap kau diam angkuh

    Betapa susahnya tali takdir
    Teman tak sungkan sindir
    Atas cintaku yang memetir
    Sambarannya hancur berulir

Kapan harapku kan nyata
Cintaku tulus rela serta
Kepadamu tak banyak pinta
Hanya ingin balasan cinta

    Kapan sinar buatmu paham
    Atas cintaku tak bisa padam
    Percayalah akulah sang dirham
    Untukmu aku datang mengilham

Waktu ke waktu terus kutunggu
Balas tepuk cintamu melagu
Walau selalu datang ragu
Tetap berdiri tuk berdiri

    Harmoni Harapan Hati
    Kan kunanti sampai mati
    Harmoni Harapan Hati
    Sampai mati kan kunanti