SELAMAT DATANG DI KARYAKU MILIKKU

KUMPULAN PUISI-PUISI BERBASIS PANTUN

Jumat, 15 November 2013

Puisi KM67 SELAMAT JALAN, AYAH !


SELAMAT JALAN, AYAH !
KARYA : DEWI TAMAYA



Harum dingin pagi merebak
Jadi bingkai kemanisan
Bergulung kasih diombak
Tinggi pasang tak tertahan

   Bayangannya bertamu lagi
   Hampiri kerinduan hatiku
   Ingatkanku sebuah memori
   Saat utuhnya kasih itu

Dimana ayah masih ada
Masih kuat melangkah
Masih sanggup bicara
Hingga meluap amarah

   Belaian tangannya dirambut
   Temani belayan tangan bunda
   Terasa sangat, sangat lembut
   Lunturkan muat beban didada

Kasihmu adalah surga
Marahmu ialah sayang
Perhatianmu itu penjaga
Pelukanmu sinar bintang

   Dari keringatmu aku hidup
   Dari lelahmu aku besar
   Semangatmu tak pernah redup
   Lindungi keluarga dari lapar

Ampun dan maaf tak habis
Pada Ayah yang kurindu
Dosa , salah yang berlapis
Ulah anakmu dari masa lampau

   Belum lama kepergianmu
   Tinggalkanku dari dunia
   Kini kau tlah menjadi abu
   Semoga kau tenang disana

SELAMAT JALAN, AYAH !

Putu Sedana Yasa : 1973 - 2013
INI ADALAH AYAHKU. DIA SEORANG BRIMOB. FOTO INI DIAMBIL SAAT AYAH BERTUGAS MENJAGA KERETA API SAAT LEBARAN 2011 DAN BERTEMU DENGAN ANANG HERMANSYAH.





      

Sabtu, 12 Oktober 2013

Puisi KM66 20 SEPTEMBER PENUH CERITA

20 SEPTEMBER PENUH CERITA
Karya : Dewi Tamaya

Bertabur tanpa arah
Itulah bintang dilangit
Kau lihat diriku cerah
Padahal menahan sakit

   20 September terbuka
   Awal perjumpaan hati
   Runcingnya pada cinta
   berjalan dengan suci

Nyaman terasa ada
Saat kita berdamping
Bersama kita berdua
Hadapi tajamnya taring

   Perubahan mengikuti waktu
   Semakin cinta kuberi 
   Semakin sakit berlalu
   Berlayar setiap hari

Tuduhan dari mulutmu
Melebur dalam emosi
Aku tak pernah kuhirau
Aku, kau anggap basi

   Selalu anggap kusalah 
   Dan kau selalu benar
   Kucoba tuk menyerah
   Hubungan ini berakhir

20 September tertutup
Mengunci semua cerita
1 tahun terbang tertiup
Patah hati mulai tertata

Puisi KM65 RINDU SAHABATKU


RINDU SAHABATKU
Karya : Dewi Tamaya

Duduk diam tak berkata
Dikelas baru lekat terikat
Detak hati ingin bercerita
Dambaan bertemu sahabat

      Dibawah atap berbeda
      Debur kisah baru dimulai
      Ditempat besar berada
      Dawainya panjang terurai

Dengan rasa sepi bercanda
Desir rindu sahabat terdengar
Dulunya selalu bersama
Dari pagi hingga matahari terbakar

      Dan kini semua tak ada
      Datangpun cerita tak mau
      Do’a - do’a terus meroda
      Demi obati rasa rindu

Disinilah bersamaku teman
Datanglah diatas awan hati
Denganku menghitung hujan
Dan luncuri lengkungan pelangi


Minggu, 04 Agustus 2013

Puisi KM64 RINTIKAN CINTA







RINTIKAN CINTA


KARYA : DEWI TAMAYA, MEGA ANGGRILIA, dan, SAFIRA CHOI


Mekar mawar tumbuh berbunga
Enggan runtuh diterpa angin
Gemerlap merah bersinar dihati
Akankah mawar ini mekar abadi ?

    Abadikanlah cinta suci ini
    Lembaran demi lembaran kini tlah kita lewati
    Danau luas telah kita arungi
    Oh Tuhan jagalah ikatan janji kita

Faktapun menunjukkan arah
Olehkan beribu pesan malaikat
Rintikan pesannya basahi rasa hati
Egopun ikut ramaikan arah ini

    Vas pecah menyayat hati
    Ejaan kata maafpun mencair
    Runtuhkan endapan kesal
    Rebut kembali cinta yang hilang

Luang hati hampir tak ada
Oh karena tlah penuh cintamu
Vas pecah jadi utuh kembali
Entah karena kuatnya cintaku

    Aku selalu berharap tulus
    Meminta agar kita abadi
    Ingin terus cinta mengalir
    Nyawaku nyawamu terus bersama


Sabtu, 06 Juli 2013

Puisi KM63 GRADUATION



GRADUATION
Writter : DEWI TAMAYA


Color lips smiling
symbol of the win
After I drank sweat Fatigue
Hard, jaded, falling ate

      Shout the rain was present
      Liven morning painting
      Alongside a floral smell
      Sing and dancing

Sobbing cries reverberate
Queued tears rolling
Hold each other emotion
Graduation current flowing

      This feels very fast
      We arrived tip separation
      This feels very tasteless
      We for face and do

Pages and time elapsed
Sweet, bitter are mix
Buried in a coffin
Grow fragrant become memories

      Stacks of books lined up
      Their own loneliness
      It used to always ate out
      As the tapestry to the dream

Pass, the fruit of persistent
Separation, the end of the conference
Sprinkled water sadness
Memories not forgotten

      Today is Graduation wake
      Time to Cross the new sheet
      Because right there in front of
      Success is waiting

Jumat, 28 Juni 2013

Puisi KM62 KELULUSAN


KELULUSAN
Karya : Dewi Tamaya

Warna bibir tersenyum
Lambang kemenangan
Setelah Letih keringat kuminum
Susah, payah, jatuh kumakan

Sorak hujanpun ikut hadir
Meriahkan lukisan pagi
Aroma bunga dipinggir
Bersautan sambil menari

Bergaung tangis tersedu
Air mata antri bergulir
Saling bergenggam haru
Saat Kelulusan mengalir

Rasanya ini sangat cepat
Kita tiba diujung perpisahan
Rasanya ini sangat sepat
Kita tuk hadapi dan lakukan

Berlembar waktu terlewati
Manis, pahit bercampuran
Terkubur dalam satu peti
Tumbuh harum menjadi kenangan

Tumpukan buku berbaris
Mereka sendiri kesepian
Dulu selalu kumakan habis
Sebagai permadani menuju impian

Lulus, buah dari gigih
Pisah, ujung dari jumpa
Ditaburi air rasa sedih
Kenangan jangan dilupa

Hari ini Kelulusan terbina
Saatnya arungi lembar baru
Karena tepat didepan sana
Kesuksesan sudah menunggu

Senin, 10 Juni 2013

Puisi KM61 SEMUA TANTANGAN, PASTI KULEWATI


Semua Tantangan, Pasti Kulewati
KARYA : DEWI TAMAYA
Senja dini hari berkabut
Jalan raya sepi berdering
Tak ada lampu bersambut
Daun dipohon berbising

Dua roda menopangku
Berputar sesuai hendak
Antarku ketempat dituju
Walau jalannya tersedak

Diatas masih ada bintang
Masih lama pagi merajut
Suara ribut berang–berang
Berdirikan bulu-bulu takut

Lama sekali ayam berkokok
Buat was – was hati ini
Rimbun hutan membentrok
Kulewati penuh berani

Jembatan lapuk diatas ngarai
Bergoyang-goyang menggoda
Kiri kekanan, kanan kekiri
Berusaha alihkan arah roda

Lewati tanah berlumpur
Untuk meraih cerahnya pagi
Walau  lumpur menyembur
Tak bisa nodai niat suci

Tibalah aku ditempat imipan
Setelah badai mengganggu
Kulewati semua tantangan
Hingga nafas tersisa satu

Selasa, 04 Juni 2013

Puisi KM60 SEPENGGAL PURNAMA

SEPENGGAL PURNAMA

Karya : Dewi Tamaya


Digelapnya malam
Tak ada intipan titik sinar
Bentang langit hitam
Bintangpun enggan berbinar

       Mungkinkah ini mendung
       Kilat sudah mulai berbaris
       Duniapun terlihat murung
       Sepertinya akan menangis

Kejanggalanpun tiba
Sesuatu yang aneh
Jatuh tepat dimata
Buat pikiranku leleh

       Sepenggalan Purnama
       Purnama utuh terbelah
       Wujud aneh rupanya
       Bulat jadi setengah

Ternyata purnama itu
Yang telah halangi
Hujan turun dia halau
Untuk damai terbagi

       Kutarik bulu ditangan
       Pastikan ini bukan mimpi
       Ini bukan bayangan
       Sungguh ini hal pasti

Terima kasih Purnama
Tlah jadi penerang
Diantara gelap dunia
Dari suram, jadi riang

       Sesungguhnya dia utuh
       Hanya awan sembunyikannya
       Tapi senyum tetap  berlabuh
       Dibayang semu suara