SELAMAT DATANG DI KARYAKU MILIKKU

KUMPULAN PUISI-PUISI BERBASIS PANTUN

Rabu, 17 September 2014

Puisi KM73 KICAUAN HATI

KICAUAN HATI
Karya : Dewi Tamaya

Menanti diatas air   
Terombang-ambing   
Tiada kepastian hadir    
Janjipun jauh ditebing       

       Bibir malu bercakap     
       Tapi hati berkicau-kicau  
       Bertanya tebtang harap       
       Nyata ataukah semu                

Terpesona sebuah foto   
Seorang tertempel indah    
Mengokoh sebuah motto       
Cinta tak pernah salah               

       Hari berhembus cinta   
       Tahun berganti wajah      
       Tapi langit masih buta         
       Bunga-bunga jadi gundah      

Musim lelah berganti   
Dalam kurungan rindu    
Bosan menuang di hati       
Tapi tetap setia menunggu    

       Hati bercerita cinta            
       Kicauannya keras berseru     
       Jika boleh aku minta                   
       Tuhan, datangkan dia untukku      

Cinta, cinta, oh cinta           
Datang, datanglah, datang    
Buta, buta, kubuta                       
Karena obesesi menantang          




Selasa, 16 September 2014

Puisi KM72 SEPTEMBER ( Separuh Tempurung Berjuang )

SEPTEMBER
(Separuh Tempurung Berjuang)
Karya : Dewi Tamaya, Myla, dan Cici

Lihatlah mereka berjalan 
Dengan menggandeng tongkatnya
Lihatlah mereka berlari
Dengan kaki rodanya

Lihatlah mereka melihat
Dengan mata gelapnya
Lihatlah mereka mendengar
Dengan lirik-lirik kelabu

Lihatlah mereka bicara
Dengan sajak isyaratnya
Lihatlah mereka membaca
Dengan butiran braillenya

Lihatlah mereka bernyanyi
Dengan mulut bungkanya
Lihatlah mereka tersenyum
Dengan bibir sumbingnya

Lihatlah mereka bekerja
Dengan tubuh seadanya
Lihatlah mereka hidup
Dengan Separuh Tempurung Berjuang

Lihatlah dirimu sekarang
Tempurung lengkap sempurna
Tapi, apakah kau lebih kuat dari mereka
Jalani tajamnya pisau dunia 


Kamis, 31 Juli 2014

Puisi KM71 NASIB DAN DERITA

NASIB DAN DERITA  
Karya : Dewi Tamaya


Ini aku Perdana Menteri
Malaikat pembawa sorot
Kemanapun aku pergi 
Mereka beramai sedot


Blusukan kudesak lagi
Mencari cerita tabuh
Menolah-toleh kanan kiri
Buat hati tersentuh


Mata sontak tertancap
Pada wanita usia lampau
Rasa ibaku meluap
Dia jadi budak sepatu


Mengapa dia lakukan?
Tak pantas diusianya
Dibawah kaki pelanggan
Dimana anak cucunya?


Aku tanya, aku tahu
Anaknya juga berpeluh
Tanya lagi, dia berseru
Dia bekerja ditempat teduh


Mekarlah rasa takjub
Tak kusangka dia bisa
Antar anak kelangit hidup
Sukseskan anak bangsa


Tanya lagi, ingin tahu
Jabatan apa didaki
Dia jawab, sendu parau
Penyemir alas kaki


Asam sekali lidahku
Tak sanggup jilat lagi
Takjubku menjadi debu
Terbang tertiup angin pagi






Puisi KM70 JALANAN JODOH

JALANAN JODOH
Karya : Dewi Tamaya


Batang jalan terbentang
Tubuhnya panjang melata
Ranting jalan bercabang
Menunjuk pada cahaya pelita


Jalanan jodoh taklah dekat
Jauh, berlubang rintangan
Tanjakan, curamlah sangat
Menuntun kepuncak pelaminan
n

Mengayunkan langkah kaki
Membuka setiap jalan berpintu
Hidupkan lentera embun pagi
Agar terus segar tak layu


Kadang asaku mendadak hilang
Lalu terjatuh dan sesal arah
Kaki tak kuat lagi menopang
Padahal jalan belum terpanah


Banyak serangga hinggap
Ingin meraih mahkota diri
Tapi tak satupun kurlahap
Karena tak selaras dihati


Lantas dimana puncaknya
Aku tlah letih mengarungi
Panjangnya jalanan cinta
Dan lengkungan kilau pelangi


Jalanan jodoh beralamat takdir
Jalanan jodoh berumahkan dewa
Jalanan jodoh terus mengalir
Hingga datang belahan jiwa



Selasa, 08 Juli 2014

Puisi KM69 SURATAN HATI

   SURATAN HATI

 Karya : Dewi Tamaya



Meralah dua belah pipi
Basalah senyuman tandus
Tadinya hati gersang sepi
Karena bekas luka putus

       Tak disangka hari ini 
       Pelangi indah terlukiskan
       Warnai gelapnya hati
       Setelah lama terasingkan

Seseorang bersinar dari jauh
Pancarkan benih-benih baru
Obati sakit hati tuk sembuh
Dari campakan masa lalu

          Beribu bahasa bercengkrama
       Bertanya dalam kiasan melodi
       Apakah ini tipuan fatamorgana
       Atau gelora nyata memang terjadi

Bingung ikut merintik dalam hujan
Juga tertulis dalam suratan hati
Resah dalam ombak teriakan
Mungkinkah dia juga menanti

          Suratan hati, suratan takdir
       Semoga dia memilihku
       Walau kutak sejernih mata air
       Tapi cinta untukmu mengalir selalu







       



Selasa, 01 April 2014

Puisi KM68 PADATNYA HIDUP



PADATNYA HIDUP
KARYA : DEWI TAMAYA



Siapa bilang hidup mudah
Hidup tak semudah berkata
Siapa bilang hidup susah
Hidup tak sesusah bercinta
       Kita hanya perlu jadi panas
       Tuk cairkan padatnya hidup
       Kita hanya butuh jadi kertas
       Tuk alasi tinta hitam redup
Kita hidup terbatas
Dalam waktu terjata
Jika ulang tahun melintas
Hilanglah setahun usia
       Tuntutan hidup terangkai
       Bermuara di sungai kesulitan
       Memanjang kelok terurai
       Antarku pada tantangan
Persaingan selalu tampak
Disetiap naungan atap
Siapa bodoh kan didepak
Siapa pintar kan disantap
       Uang butuh diperjuangkan
       Tuk buru ketuk kenyang
       Uang selalu diatas angin
       Walau ringan, bikin senang
Hidup pertempuran semu
Anginpun terpental dilawan
Hingga banjir menyapu
Kurangi padatan zaman

CABA ADA BALING-BALING BAMBU...