TERMINAL TEDUHKU
KARYA : DEWI TAMAYA
Saat sinar surya mengetuk
Bangunkan tidur kelamku
Garisnya terobos kelopak
Dan menepuk belah bahu
Melihat dimanaku berpejam
Tingginya tak jauh dari tanah
Angin dingin meniup geram
Debu jadi selimut bercelah
Terminal, ya ini teduhku
Saat lapar mulai meraung
Makanan tak cepat maju
Kuharus melana di tong
Tak selamanya tong menyurga
Terkadang dia sudah gersang
Kemana
lagi ku harus melana
Tempat ada sampah bersarang
Sama saja aku dan limbah
Jika aku lapangkan tangan
Tidak ingin jadi sampah
Seperti yang selalu
kumakan
Dengan suara serak seadanya
Juga tepukkan kedua tangan
Kucari bau receh receh berada
Diatas roda empat berjalan
Kadang iri dihati berbisik
Melihat anak berkata lapar
Detik itupun makanan
melitik
Tanpa susah kejar menampar
Selalu Berdo’a dan berharap
Pada Tuhan sang pencipta
Tuk hidup tak selalu gelap redup
Ada kala hidupku terang permata
Tak tahu kemana arah kumelangkah. Perut lapar, haus tak |